Menyambut 1 Muharram 1431 H, masyarakat Semarang biasa menyelenggarakan tirakatan semalam suntuk. Sebelumnya, acara suronan sudah di awali sekitar jam 5 sore. Masyarakat muslim berkumpul di masjid, bersama-sama membaca doa akhir menjelang magrib ritual pertam sudah selesai. Sehabis sholat magrib, ritual ke dua di mulai, yakni, membaca doa awal tahun.
Biasanya malam suronan dimulai sehabis lepas isyak.
Warga kampung seluruhnya sudah kumpul, tetua kampung atau modin akan mengeluarkan tumpeng nasi kuning dan diberi doa. Ritual ini bertujuan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama satu tahun dan telah diberi kesempatan untuk menapaki kehidupan satu tahun ke depan. Masyarakat meminta pengharapan kepada Allah SWT, selama satu tahun ke depan diberi keselamatan, kesehatan, limpahan rejeki dan kehidupan yang lebih baik dari tahun lalu.
Setelah doa selesai dipanjatkan, nasi kuning dibagikan seluruh warga dan bubur suran diberikan kepada anak-naak kecil yang ikut mermaikan susana pada malam triakatan suronan .